15 Mei 2011

Fosil semut terbesar ditemukan!


Tim ilmuwan di Amerika Serikat telah menemukan fosil salah satu spesies semut terbesar dunia yang pernah hidup di bumi.

Semut itu berukuran panjang sekitar 5cm.
Semut purba yang dinamai Titanomyrma lubei
tersebut diduga hidup di bumi sekitar 50 juta tahun silam.

Para peneliti menduga bahwa semut itu bergerak antara
Eropa dan Amerika Utara pada zaman kedua benua terhubung
menjadi satu, dan dihubungkan dengan jembatan darat.

Fosil semua tersebut digali di sedimen danau kuno di negara
bagian Wyoming, Amerika Serikat.

Ketika menulis di jurnal ilmiah milik Royal Society, Proceedings B,
tim gabungan Kanada-AS memperlihatkan semut raksasa, masa
kini dan masa silam, hampir selalu hidup di iklim panas.

Spesies semut baru itu tampak sangat mirip dengan fosil yang
ditemukan di Jerman dan Isle of Wight di belahan selatan Inggris
yang berasal dari zaman yang sama.

''Kami tidak memiliki (fosil semut) pekerja lain dari spesies baru ini,
kami hanya memiliki semut ratu,'' kata Bruce Archibald dari Simon Fraser University di British Columbia.

Tidak banyak yang diketahui mengenai cara hidup dan
makanan semut ini, tapi fosil yang ditemukan menunjukkan
semut tersebut memiliki sayap.

Mereka temukan di Eropa dan kini di Wyoming berdekatan
dengan tumbuhan yang diketahui berkembang pesat hanya
pada suhu 20C.Jalur ramai Zaman Eocene, sekitar 56 hingga
34 juta tahun silam, diselingi masa suhu Bumi naik lebih tinggi
daripada suhu masa kini, mungkin akibat pelepasan gas rumah
kaca seperti metana ke atmosfir.

Dan, para peneliti yakin semut raksasa itu pasti telah
mengadakan perjalanan dari Eropa dan Amerika Utara,
atau sebaliknya, pada salah satu masa "hyperthermal".

''Ada banyak kehidupan berpindah antara Eropa dan
Amerika Utara kala itu mamalia, pohon-pohon semuanya",
kata Dr Archibald.

''Dan, banyak serangga mirip (yang ditemukan di) British
Columbia dan Denmark - tapi mereka tentu hidup di zaman
yang lebih sejuk dan menyeberang kapan saja,'' tambahnya.

''Ini contoh pertama yang kita punya dari sesuatu yang tentu
dulu memerlukan cuaca panas untuk melakukan penyeberangan''
tuturnya.

Jembatan darat lintas Arktika diyakini pasti memiliki cuaca
sedang hampir sepanjang zaman Eocene, dan suhu naik
selama masa hyperthermal.

Selama riset, tim memetakan lokasi semua spesies semut,
yang punah maupun masih ada sekarang, yang tumbuh hingga
memiliki panjang lebih dari 3cm.

Mereka mendapati hampir semuanya terkait dengan
suhu tropis, meski penyebabnya masih merupakan
misteri.

Spesies semut terbesar serupa adalah semut genus Dorylus,
yang ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Timur, yang bisa
tumbuh hingga memiliki panjang 5cm.

http://www.bbc.co.uk/indonesia/multimedia/2011/05/110504_gianant.shtml

0 komentar:

Posting Komentar